Rabu, 11 November 2009

NALURI DALAM DIRI MANUSIA

NALURI DALAM DIRI MANUSIA
Naluri manusia merupakan hal dasar yang sangat mudah untuk dibedakan.Naluri manusia adalah hal yang pasti ada dalam diri manusia.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sanya setiap individu memiliki naluri.
Ada tiga macam naluri yaitu :
1.Naluri beragama (gharizatu tadayyun)
2.Naluri mempertahankan diri (gharizatu baqa’)
3.Naluri melestarikan jenisnya (gharizatu nau’)
Ketiga komponen naluri ini membentuk masing-masing sifat manusia.Setiap individu pasti pernah merasakannya.Hanya saja ia tidak sadar bahwa dirinya telah melaksanakan pemenuhan naluri tersebut.Naluri tidak bersifat pasti seperti pemenuhan hajat (hajjatul hawiyah : pemenuhan hajat).Pemenuhan hajat bersifat pasti karena terjadi berangsur-angsur dan setiap saat dibutuhkan.Contohnya adalah makan,minum,buang air kecil,buang air besar.Semua contoh ini bersifat pasti dan semua orang pasti melakukannya.
Berbeda dengan naluri yang sewaktu-waktu munculnya.Walaupun sifat pemenuhannya tidak pasti,namun masing-masing individu pasti akan berusaha untuk melakukan pemenuhan naluri tersebut.Karena jika tidak,mereka akan merasakan keganjalan dan merasa resah.Inilah sebab mengapa manusia itu sering berbeda-beda sifat dan tingkah lakunya.
GhaRIZATU TADAYYUN
Merupakan naluri yang bersifat keagamaan.Setiap individu pasti merasakan bahwa dirinya lebih lemah dari sesuatu.Sesuatu yang lebih agung dan pantas untuk dipuja.Ini merupakan suatu bentuk dari pemenuhan naluri beragama.Bahkan orang yang tidak mempunyai agama pun memiliki naluri tersebut.Karena tidak akan mungkin ia akan merasa yang pantas untuk disembah dan diagungkan.Seperti kita umat muslim yang mengagungkan Allah SWT,kita pasti merasa bahwa hanya-Dia lah yang pantas disembah,dan kita lebih lemah karena kita hanya sebagian dari makhluk ciptaan-Nya.Semua pasti akan bertasbih dan merintih ketika meminta pertolongan-Nya.Tidak diragukan lagi bahwa manusia memiliki naluri beragama.Orang-orang nasrani memuja-muja tuhannya sendiri yaitu kristus,orang-orang hindu memuja ketiga dewa yang agung yaitu dewa wisnu,shiwa,dan brahmana.
Gharizatu tadayyun berperan aktif dalam kepekaan doktrin.Naluri beragama akan terpacu jika ilmu keagamaan itu terasa benar dan bisa diterima oleh akal.Pada hal tidak semua ilmu agama itu bisa kita benarkan.Ada kalanya kita harus bisa mengenali sumber ilmu tersebut,apakah sudah sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.Kekompleksan pembahasan tersebut juga jangan kita langsung terima.Ada kalanya kita juga bertanya,fiqih-fiqih dan asal sumber ilmu tersebut,namun jika sudah sesuai maka cobalah kita sesuaiakan dengan perbuatan sehari-hari.Doktrin merupakan suatu cara yang ampuh untuk merubah dunia yang fana ini.Maka dari itu,doktrin yang harus kita dakwahkan adalah doktrin keagamaan,yang tidak menyimpang dari Al-Qur’an.Dan pastilah Allah akan member pertolongan kepada setiap umat yang bermaksud baik.
GHARIZATU BAQA’
Gharizatu baqa’ bisa disebut juga naluri mempertahankan diri.Rasa takut,cinta kepada harta,cinta kepada kedudukan,merupakan contoh dari pemenuhan gharizatu baqa’.Setiap individu pasti akan merasa takut ketika dirinya terancam,lari dari masalah,kemudian berusaha untuk berkelompok,berusaha untuk mempertahankan kedudukan yang sekarang dijabatinya,itu semua merupakan suatu eksistansi dari pemenuhan naluri tersebut.Kita sadar bahwa setiap langkah kita selalu berfikir,langkah manakah yang menguntungkan bagi kita.Dan berusaha untuk tidak menimbulkan masalah,walaupun sekecil debu.Rasa takut kita pada resiko yang dihadapi untuk setiap tindakan yang kita ambil merupakan suatu cara untuk memenuhi naluri tersebut.Bahkan berbagai partai politik di nagara kita merupakan suatu bentuk dari hasil pemenuhan naluri tersebut.Keterkaitan kita pada instansi tersebut memberikan kita perlindungan dari hal yang mengancam.Dimaksudkan adanya pembelaan dari instansi tersebut ketika kita mengalami masalah dibidang politik.
Naluri mempertahankan diri ini sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.Bahkan untuk kalangan anak muda zaman sekarang naluri ini banyak terpenuhi melalui keambisiusannya dalam belajar.Berusaha untuk menjadi yang terbaik dimasa depan.Pemenuhan ini memacu akan mempertahankan dirinya diantara ombak kapitalisasi di zaman modern saat ini.Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak muda zaman sekarang menginginkan dirinya sebagai individu yang kompleks.Mempunyai segalanya,dan bagus dimata orang lain.Kepintaran mereka adalah suatu buah dari pemenuhan naluri ini.Masa depan mereka adalah jenjang yang mereka bangun mulai dari masa remaja.Dengan belajar maka para remaja telah mengantisipasi kehidupan kedepannya.Mengantisipasi atas unsur pengangguran,kemudian yang terkait atas pemenuhan hajat diri mereka seindiri.Kemandirian juga merupakan unsur yang harus mereka penuhi sebagai konsekuensi jenjang yang semakin modern.Belajar membuahkan hasil pada ketenangan batin yang bisa diolah sebagai pikiran-pikiran kritis.Naluri mempertahankan diri ini sangat dominan terhadap arah kehidupan kita,karena berhubungan dengan sifat yang terkait kehidupan sosial maupun psikis kita.
GHARIZATU NAU’
Gharizatu nau’ disebut juga naluri melestarikan jenisnya.Naluri ini bisa dijumpai pada rasa ketertarikan dengan lawan jenis.Manusia diciptakn menjadi dua jenis kelamin yaitu pria dan wanita.Secara harfiah keduanya saling mempunyai rasa keterkaitan.Seorang pria menyukai wanita adalah sesuatu yang wajar,namun telah dijelaskan di Al-Quran batas-batas dimana kita harus sadari.Bahwa hawa nafsu juga menyusun sifat manusia.Rasa memiliki termasuk pemenuhan dalam naluri tersebut.Dimaksudkan memiliki adalah cinta pada lawan jenis,bukan memiliki suatu objek atau benda,karena mencintai benda termasuk pemenuhan naluri mempertahankan diri.Rasa cinta pada teman adalah bentuk pemenuhan oleh seorang pelajar,tapi bukan berarti pacaran itu adalah jalan keluar yang baik untuk memenuhi naluri tersebut.Karena Al-Quran melarang keras akan zina.Mendekatinya saja telah dilarang apalagi sampai melakukannya.
Dalam kalangan remaja naluri melestarikan jenisnya sangat tampak.Dari sisi pandangan pun para remaja masih kurang cerdas mengolahnya,hingga mereka kurang menyadari batasan-batasan yang telah dijelaskan.Maksud pandangan adalah cara berfikir untuk pemenuhan naluri ini.Kesinambungan yang berhubungan dengan perasaan terlalu dominan,sehingga para remaja sekarang banyak terjerumus di lubang yang dinamakan “pacaran”.Istilah ini tidak mengherankan di berbagai kalangan,mulai kalangan anak muda sampai kalangan orang dewasa,bahkan untuk melakukan kegiatan pacaran ini sangatlah mudah,karena menggunakan hawa nafsu,sedangkan hawa nafsu bersifat kuat namun bodoh.Kuat disini berarti susah untuk disadari dan selalu berhasil membawa kita dalam hal-hal yang kita inginkan,meskipun buruk bagi orang lain.Setiap manusia pasti menginginkan dirinya bahagia,rasa suka pada lawan jenis ini merupakan suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa.Nah,inilah yang kita harus pikirkan.Karena apakah kita menyukai lawan jenis berdasarkan cinta akan tuhan kita? Membangun akidah dalam cinta adalah suatu yang lebih mudah dibandingkan harus bersusah payah membangun masyarakat yang madani,karena objek yang sangat luas.Sedangkan cinta akan membuahkan suatu rumah tangga yang kecil,cara-cara pembentukan kaidahnya pun tidak begitu sulit.Yang perlu disadari bahwa cinta tidak boleh dipaksakan,dan cinta pun bisa menjerusmuskan,ketika kita mencintai seseorang menggunakan hawa nafsu kita.Inilah yang menjadi masalah bagi pemenuhan naluri ini.Setiap individu haruslah berhati-hati.Pemenuhan naluri ini banyak berhubungan dengan ketertarikan akan lawan jenis.

6 komentar:

  1. Mengapa naluri sulit untuk di lawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena naluri itu fitrah manusia, yg pastinya setiap manusia mememilikinya,tidak bisa ditolak dan tidak jg diminta. :)

      Hapus
    2. Karena naluri itu fitrah manusia, yg pastinya setiap manusia mememilikinya,tidak bisa ditolak dan tidak jg diminta. :)

      Hapus
  2. Menarik, tetapi harus shahih. Mohon bukti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu jawab. Insyaallah sahih pak. Bahwa manusia itu memang memiliki naluri sebagai potensi yg Allah berikan. Ada di surat al-Qamara:49.
      "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran “. ( QS. al-Qamar : 49)
      Ukuran disini adalah kadar atau potensi. Dan manusia adalah salah satu ciptaan-Nya yg d instal Allah berupa naluri dan kebutuhan jasmani. Sehinga
      Naluri itu yg menyebabkan mengapa manusia itu sering berbeda-beda sifat dan tingkah lakunya. Sehingga bukti atau penampakan dari setiap pemenuhan naluri itu beragam caranya d setiap individu.
      kita mengidolakan artis, beribadah kpd Allah itu bukti ada naluri beragama dalam diri. Kita sayang orang tua, istri, suami atau anak itu bukti adanya naluri nau atau kasih sayang. Kita ingin jadi juara, mengejar jabatan yang bergaji besar, ingin punya ini itu, itu pemenuhan akan adanya naluri baqa.
      Menurut saya bukti yg d paparkan Penulis sudah banyak memberikan contoh2 yang terindra oleh kita d setiap point2 naluri.

      Semua masalah yg kita hadapi,semua muncul dari pemenuhan yg salah untuk memenuhi naluri dan kebutuhan jasmani dalam diri manusia. Sehingga manusia butuh petunjuk yang akurat, sahih dan jitu. Yaitu back to Qur'an.

      Hapus